Ditulis pada 14 Mar 2022 oleh AturToko
Bagi Anda para pelaku bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah produktivitas. Produktivitas tidak hanya digunakan untuk menentukan tingkat efisiensi aktivitas harian seseorang, tapi juga berlaku untuk berbagai hal dalam kehidupan kita, termasuk dalam berbisnis. Apa pengertian produktivitas yang sebenarnya? Untuk memahami apa itu produktivitas, mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Jika dilihat dari segi etimologi atau bahasa, kata produktivitas sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yang diserap yakni productivity. Tapi, kata productivity sendiri juga berasal dari gabungan dua kata yaitu product dan activity. Cambridge Dictionary menyebutkan bahwa produktivitas adalah tingkat di mana sebuah bisnis atau negara mampu menciptakan barang. Produktivitas umumnya berkaitan dengan jumlah orang dan jumlah bahan yang dibutuhkan untuk memproduksi barang.
Produktivitas tentu tidak hanya berkaitan dengan produksi barang saja. Secara umum produktivitas bisa disimpulkan sebagai kapabilitas setiap orang, sebuah sistem atau perusahaan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan lewat pemanfaatan sumber daya dengan efisien dan efektif.
Produktivitas juga berkaitan dengan kemampuan seseorang atau sebuah entitas untuk berproduksi. Produktivitas juga digunakan untuk menilai tingkat efisiensi kerja seseorang, efisiensi kerja, pabrik, mesin dan lain sebagainya untuk mengubah input menjadi output yang diharapkan.
Para ahli memiliki definisi yang beragam terkait produktivitas. Beberapa di antaranya adalah:
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, terdapat banyak faktor yang bisa berpengaruh pada tingkat produktivitas. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat produktivitas organisasi/perusahaan, perlu dilakukan pengukuran dengan menggunakan indikator-indikator tertentu. Adanya pengukuran produktivitas berguna sebagai sumber informasi bagi perusahaan untuk mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitasnya dari waktu ke waktu.
Informasi dari hasil pengukuran produktivitas ini nantinya akan digunakan untuk acuan dalam memperbaiki kekurangan. Jika produktivitas dinilai rendah, pengukuran juga bisa digunakan untuk mencari tahu letak kesalahan dalam sistem produksi dan memperbaikinya di masa depan. Pengukuran ini harus terus menerus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki cara masing-masing untuk menghitung produktivitas. Keberagaman metode ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan berbeda dalam hal struktur dan fokusnya. Oleh karena itu, perusahaan biasanya menyesuaikan alat pengukur produktivitas mereka agar cocok dengan kebutuhan.
Secara umum, rumus pengukuran produktivitas adalah:
Produktivitas = Output/Input
Pengukuran produktivitas perusahaan sangat dibutuhkan karena bisa mendatangkan berbagai manfaat. Beberapa manfaat tersebut antara lain adalah:
Adanya productivity measurement atau pengukuran produktivitas memungkinkan perusahaan menemukan apa yang menjadi kelemahannya. Ketika Anda tahu apa yang menjadi kelemahan perusahaan, Anda tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya di masa depan.
Untuk membuat keputusan, perusahaan perlu tahu seperti apa kinerja operasionalnya. Misalnya saja, perusahaan Anda memproduksi kemeja jenis A selama setahun terakhir. Tapi kemeja tersebut tidak begitu laris seperti produk lainnya. Setelah dilakukan pengukuran, diketahui ternyata material yang digunakan mudah luntur. Dengan begitu perusahaan bisa mengambil langkah strategis dengan mengganti jenis kain yang dipakai untuk membuat kemeja A.
Pengukuran kinerja karyawan merupakan bagian dari productivity measurement. Tidak sedikit perusahaan yang mengalami kerugian karena karyawannya yang ternyata kurang ahli atau terjadi kesalahan penempatan posisi.
Wawasan mengenai karyawan bisa menjadi sumber informasi untuk memudahkan perusahaan mendelegasikan tugas kepada karyawan yang tepat sekaligus membantu merencanakan program pengembangan kinerja dan pelatihan.
Lewat hasil pengukuran produktivitas, perusahaan bisa mengetahui efisiensi operasional dan semua komponen yang ada di dalamnya. Baik itu mesin, teknologi, SDM dan lain sebagainya.
Melakukan pengukuran produktivitas secara berkesinambungan akan membantu perusahaan menemukan pola produksi yang tepat, termasuk pembagian waktu. Ini akan memudahkan perusahaan dalam mengatur jalannya produksi dengan alokasi waktu terbaik.
Untuk lebih memahami bagaimana productivity measurement dilakukan, mari kita ambil contoh studi kasus berikut ini!
Perusahaan A adalah perusahaan makanan yang menggunakan 100 kilogram gandum (input) untuk menghasilkan bahan makanan jadi sebesar 80 kilogram (output). Dengan input yang sama, pada bulan selanjutnya mereka berhasil mendapatkan output sebanyak 90 kg. Bagaimana tingkat produktivitas perusahaan?
Tingkat produktivitas di bulan pertama = Output/Input = 80 kg/1000 kg = 80%
Tingkat produktivitas di bulan berikutnya = Output/Input = 90 kg/1000 kg = 90%
Dari contoh di atas bisa diketahui bahwa perusahaan berhasil meningkatkan produktivitas di bulan berikutnya sebanyak 10%.
Dari uraian di atas bisa kita simpulkan bahwa adanya pengukuran produktivitas diperlukan untuk menilai efisiensi semua komponen yang ada. Tidak hanya dari segi alat, teknologi dan bahan baku, tapi juga kinerja setiap karyawan. Hasil dari penilaian ini menjadi sumber acuan bagi manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat demi kemajuan perusahaan di masa depan.
Ingin memaksimalkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi? Anda bisa menggunakan AturToko.id. Sebagai enabler e-commerce, kami siap membantu Anda memperluas jangkauan pasar secara online. Unduh aplikasinya dan daftarkan diri Anda sekarang di sini.