FBPixel
Investor Deal

3 Tips Jitu Menemukan Investor Tepat untuk Bisnismu

Ditulis pada 15 Feb 2022 oleh

Kategori :

Setiap bisnis pasti memerlukan modal untuk berkembang. Masalahnya, tak mudah bagi pebisnis baru untuk menemukan investor yang tepat dan bersedia mendanainya. Tetapi, jangan berkecil hati. Bisnis yang dirancang dengan baik pasti dilirik. Bahkan untuk bisnis yang baru berbentuk ide saja sudah jadi rebutan pemilik modal. Keren kan!

Secara umum, investor merupakan individu atau perusahaan yang menanamkan modalnya di bisnis tertentu, dengan harapan akan meraup keuntungan di masa mendatang. 

Pebisnis baru pasti berharap menemukan investor yang tepat untuk membantunya berkembang. 3 tips berikut semoga bisa menolong.

1. Tentukan Ide Bisnis Anda

Investor tertarik dengan ide bisnis yang menarik. Pikirkan ide usaha apa yang paling tepat. Model bisnisnya seperti apa. Strategi bisnisnya bagaimana. Berapa modal yang diperlukan. Susun semua dalam bentuk bussines plan, kemudian buat proposal yang menarik. Semakin menarik ide dan strategi bisnis Anda, semakin besar peluang Anda mendapat investor.

Banyak ide bisnis yang bisa Anda pilih. Ada bisnis kuliner, keuangan, jasa perjalanan, jasa pengiriman, e-commerce, dan masih banyak lagi. Mulailah dari bisnis yang idenya Anda kuasai. Bisa juga diadopsi dari bisnis yang lagi tren.

2. Pilih Bisnis yang Paling Disukai Investor

Bisnis startup adalah bisnis yang paling disukai investor saat ini. Sebanyak 300 perusahaan startup di Indonesia menerima kucuran modal investasi 67 triliun rupiah di akhir tahun 2021. Jumlah yang fantastis! Startup yang paling banyak mendapat modal ada di sektor teknologi financial (fintech), logistik, dan yang paling besar adalah e-commerce. Bisnis E-commerce yang sedang tren adalah marketplace.

Investor menyukai bisnis startup e-commerce karena dinilai makin matang dari tahun ke tahun. Bahkan tak sedikit yang sudah melantai di bursa saham. E-commerce sangat tepat untuk jadi ide bisnis Anda.

Jika masih bingung bagaimana memulainya, AturToko bisa jadi solusi. Fitur-fitur di dalamnya akan membantu Anda cara membuat website e-commerce dengan desain menarik dan terhubung ke semua marketplace Anda. Membantu cara jualan di marketplace, serta cara mengelola semua marketplace bisnis Anda di satu platform.

Untuk memulai bisnis startup e-commerce, Anda tak perlu kuatir. Startup accelerator akan membantu Anda. Tugasnya membimbing pebisnis startup membangun usaha dengan cara yang benar. Mereka juga membantu Anda terhubung ke investor. Biasanya imbalan untuk jasa mereka berupa equitas atau fee.

3. Tentukan Investor yang Anda Butuhkan

Sebelum menemukan investor yang tepat, Anda perlu mengetahui jenis investor apa yang Anda butuhkan. Mengapa? Karena setiap pemodal memiliki harapan yang berbeda-beda sebelum memutuskan untuk berinvestasi di bisnis Anda. 

Perhatikan jenis investor berikut :

a. Kolega dan Keluarga

Jenis investor ini biasanya paling dicari pebisnis baru. Mereka adalah orang terdekat yang percaya dengan konsep dan strategi bisnis Anda dan mungkin tertarik untuk berinvestasi.

Sebelum memutuskan bekerjasama dengan investor ini, pastikan apakah modal yang diberikan bentuknya investasi atau hutang. Jika investasi, berarti ada resiko gagal dan dananya bisa hilang.

Sementara itu, hutang adalah uang yang harus dikembalikan apapun yang terjadi dengan bisnis Anda. Buatlah semacam surat perjanjian hutang piutang. Semua dirinci dalam surat perjanjian tersebut. Aturan ini perlu diperjelas di awal untuk mencegah kesalahpahaman di kemudian hari.

b. Angel investor

Jenis pemodal ini adalah individu yang berperan memberikan dana kepada pebisnis baru. Biasanya mereka adalah orang kaya yang menggunakan uang pribadi untuk berinvestasi. Anda bisa secara profesional bertemu dengannya dan mempresentasikan proposal bisnis Anda. Jika tertarik, mereka akan berinvestasi. Meskipun, mereka sadar resiko kegagalan masih tinggi.

Sebagai imbalan, mereka biasanya meminta saham signifikan dari usaha yang Anda kelola. Ini wajar, karena investor ini adalah orang pertama yang paling percaya dengan usaha Anda. Sehingga, ia memiliki posisi kuat untuk melakukan negosiasi terkait kepemilikan saham signifikan dari bisnis Anda.

c. Venture Capital

Ini adalah institusi yang secara terorganisir menginvestasikan modal. Biasanya, yang mereka lirik adalah pebisnis startup atau usaha yang baru dibentuk.

Nah, ini cocok sekali untuk Anda yang baru merintis bisnis baru dan membutuhkan modal. Dana yang diinvestasikan berasal dari himpunan dana partner yang ia kelola. Modal diberikan ke bisnis yang punya potensi menghasilkan profit besar dalam waktu singkat.

Bagaimana jika bisnis tersebut gagal? Bagi venture capital, hal seperti ini tidak terlalu berpengaruh. Karena kerugian akan ditutupi banyak bisnis lain yang sudah mereka danai dan telah berhasil profit besar.

Lalu, apa imbalan untuk mereka? Venture capital tidak tertarik dengan tawaran deviden. Mereka berharap investasi akan berdampak pada naiknya valuasi perusahaan sehingga saham mereka dibeli oleh venture capital lain yang lebih besar.

d. Private Equity

Mirip dengan venture capital, private equity adalah institusi yang berperan menginvestasikan modal. Bedanya, investor jenis ini lebih tertarik untuk menanamkan dananya ke bisnis-bisnis yang sudah matang, besar, dengan nilai transaksi mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Anda yang baru merintis bisnis, jenis investor ini tidak direkomendasikan untuk Anda.Bagaimana, sudah siap memulai bisnis dan menemukan investor yang tepat? Semoga artikel ini bisa berguna untuk Anda. Salam sukses!

English